Investor Asing Serbu Saham BUMN Komoditas Pasar Modal Menguat

Senin, 15 September 2025 | 13:35:59 WIB
Investor Asing Serbu Saham BUMN Komoditas Pasar Modal Menguat

JAKARTA - Pasar modal Indonesia menunjukkan tanda-tanda optimisme seiring investor asing mulai melirik kembali saham-saham unggulan domestik. Meskipun secara keseluruhan asing masih mencatat aksi jual bersih (net foreign sell) senilai Rp 31,8 miliar, fakta menarik terlihat pada pasar reguler yang mencatat net buy sebesar Rp 685,88 miliar.

Fenomena ini menunjukkan adanya seleksi portofolio oleh investor asing, di mana saham-saham tertentu menjadi incaran utama. Di sisi lain, aksi jual masih terjadi pada pasar negosiasi dan tunai, yang mencapai Rp 717,71 miliar.

Saham BUMN Jadi Primadona

Di tengah kondisi ini, saham perbankan BUMN mendominasi aliran modal asing. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memimpin dengan net foreign flow mencapai Rp 300,2 miliar, diikuti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 121,1 miliar, dan PT Singaraja Putra Tbk (SINI) senilai Rp 82 miliar.

Dominasi saham BUMN ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas dan kinerja sektor perbankan domestik, yang dianggap lebih resilien dalam menghadapi volatilitas global. Selain itu, BRI dan BCA dianggap sebagai saham likuid dengan prospek pertumbuhan yang menarik bagi portofolio asing.

Komoditas dan Energi Masih Menjadi Daya Tarik

Tidak hanya sektor perbankan, saham-saham komoditas dan energi juga ikut menjadi incaran. Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dicatat dengan net buy Rp 71,8 miliar, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Rp 62,9 miliar, dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp 53,1 miliar.

Investor asing melihat sektor energi dan tambang sebagai aset defensif sekaligus peluang pertumbuhan jangka menengah. Dengan harga komoditas global yang stabil dan permintaan energi yang masih tinggi, saham-saham ini tetap menjadi favorit untuk diversifikasi portofolio.

Top 10 Saham Favorit Investor Asing

Berdasarkan data perdagangan, berikut 10 saham dengan net foreign buy terbesar:

BBRI: Rp 300,2 miliar

BBCA: Rp 121 miliar

SINI: Rp 82 miliar

BRMS: Rp 71,8 miliar

AMMN: Rp 62,9 miliar

ASII: Rp 59,5 miliar

PGAS: Rp 57,2 miliar

ARCI: Rp 56,7 miliar

ANTM: Rp 53,1 miliar

TLKM: Rp 52,5 miliar

Daftar ini menunjukkan kombinasi saham perbankan, energi, komoditas, dan telekomunikasi yang menarik bagi investor asing. Strategi ini memperlihatkan fokus mereka pada sektor dengan fundamental kuat dan potensi pertumbuhan stabil.

IHSG Tembus 7.854,06, Mayoritas Saham Menguat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat lalu melesat 1,37% atau naik 106,16 poin ke level 7.854,06. Dari total 805 saham yang tercatat, 405 saham menguat, 251 turun, dan 149 stagnan.

Nilai transaksi mencapai Rp 17,84 triliun dengan volume saham sebanyak 32,88 miliar yang berpindah tangan dalam 1,85 juta kali transaksi. Mayoritas sektor berada di zona hijau, terutama energi, finansial, dan barang baku, yang membukukan penguatan terbesar. Sementara itu, sektor industri tercatat mengalami koreksi minor.

Kontributor Utama Kenaikan IHSG

Saham batu bara Sinar Mas (DSSA) menjadi penopang utama pergerakan IHSG dengan sumbangsih 23,38 poin indeks. Selain itu, saham bank BUMN, BBRI, menguat 2,45% ke Rp 4.180 per saham dan menyumbang 16,48 poin indeks.

Saham lain yang turut menggerakkan IHSG antara lain ASII, BBCA, dan AMMN. Kenaikan ini menandakan minat pasar yang kuat terhadap saham-saham unggulan domestik yang memiliki kinerja fundamental baik.

Prospek Investor Asing dan Stabilitas Pasar

Kembalinya aliran modal asing menjadi sinyal positif bagi pasar modal Indonesia. Meskipun terdapat aksi jual di pasar negosiasi, konsentrasi pembelian di saham-saham unggulan menegaskan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi domestik.

Investor asing cenderung memilih saham dengan likuiditas tinggi dan fundamental kuat, seperti BUMN perbankan dan sektor energi, sebagai strategi untuk mengurangi risiko volatilitas pasar. Hal ini sekaligus memberikan sinyal bagi investor lokal untuk tetap optimis menghadapi dinamika perdagangan global.

Fenomena net foreign buy pada saham-saham tertentu menunjukkan strategi selektif investor asing. Dengan kombinasi saham BUMN, komoditas, dan energi yang diburu, IHSG mampu mencatat kenaikan signifikan. Kepercayaan asing yang kembali masuk ke pasar modal diharapkan mendorong stabilitas, likuiditas, dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Terkini

Kenapa Aplikasi Brimo Tidak Bisa Dibuka? Ini Solusinya!

Senin, 15 September 2025 | 16:59:57 WIB

SPinjam Shopee Adalah: Cara Kerja, Bunga, dan Biayanya

Senin, 15 September 2025 | 16:59:56 WIB

Asuransi Motor Yamaha: Jenis, Produk, dan Cara Klaimnya

Senin, 15 September 2025 | 16:59:55 WIB

10 Resep Makanan Sehat yang Bikin Tubuh Bugar

Senin, 15 September 2025 | 16:59:53 WIB