BTN Bidik Pertumbuhan Kredit 9 Persen Berkat Kuota KPR FLPP

Jumat, 12 September 2025 | 09:30:08 WIB
BTN Bidik Pertumbuhan Kredit 9 Persen Berkat Kuota KPR FLPP

JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) menargetkan pertumbuhan kredit pada 2025 berada di kisaran 7-9 persen year on year (yoy), meningkat dari target sebelumnya yang hanya 7-8 persen yoy. Peningkatan target ini mencerminkan optimisme manajemen BTN terhadap prospek sektor perumahan nasional yang diperkirakan terus menguat seiring dukungan pemerintah.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan bahwa tambahan kuota Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi pendorong utama optimisme tersebut. “Pertumbuhan kredit pada 2025 kami harapkan berada di kisaran 7-9 persen (yoy), sejalan dengan adanya tambahan kuota KPR FLPP menjadi 350.000 unit pada akhir Juni yang lalu,” ujar Nixon dalam Public Expose Live di Jakarta.

Dampak Penambahan Kuota KPR Subsidi

Menurut Nixon, penambahan kuota KPR FLPP akan memberikan ruang lebih luas bagi BTN untuk menyalurkan KPR subsidi kepada masyarakat. Sebelumnya kuota hanya 220.000 unit, kini ditingkatkan menjadi 350.000 unit pada 2025. Peningkatan tersebut diyakini mampu mendorong realisasi penyaluran KPR.

“Realisasi KPR Subsidi nasional masih di angka 121.000 unit rumah, sedangkan BTN sudah menyalurkan hampir 100.000 atau 78 persen dari total nasional. Kami berharap ada dorongan positif dari kuota yang lebih banyak tahun ini,” jelas Nixon.

Selain kuota tambahan, BTN juga mengandalkan dukungan kebijakan pemerintah, termasuk aturan baru mengenai maksimal penghasilan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) penerima FLPP. Kebijakan ini diharapkan memperkuat daya beli masyarakat sehingga meningkatkan permintaan rumah subsidi.

“Di aturan yang baru, maksimal penghasilan MBR terbagi dalam beberapa zona. Untuk Jabodetabek ditetapkan Rp12 juta untuk single income dan Rp14 juta untuk joint income bersama pasangan. Mudah-mudahan kebijakan ini dapat memperbaiki kemampuan bayar para pembeli rumah,” ujar Nixon.

Kinerja Kredit dan Pembiayaan Semester I-2025

BTN mencatat penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar Rp376,11 triliun hingga semester I-2025, naik 6,8 persen yoy dibandingkan Rp352,06 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh kredit sektor perumahan yang meningkat 6,2 persen yoy menjadi Rp317,77 triliun dan kredit non-perumahan yang tumbuh 10,5 persen yoy menjadi Rp58,34 triliun.

Pada segmen KPR, pertumbuhan juga terjaga positif. KPR subsidi naik 6,5 persen yoy menjadi Rp182,17 triliun, sedangkan KPR non-subsidi tumbuh 8,8 persen yoy menjadi Rp110,72 triliun pada semester I-2025.

Pendapatan Bunga dan Laba Bersih BTN

Pertumbuhan kredit BTN ikut mendongkrak pendapatan bunga kredit yang naik 23,5 persen yoy menjadi Rp18,50 triliun. Kenaikan tersebut melampaui pertumbuhan biaya bunga yang hanya 2,3 persen yoy berkat strategi perseroan dalam menata ulang struktur pendanaan.

Dengan pencapaian ini, BTN mampu mencatatkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp9,34 triliun atau naik 55,1 persen yoy pada semester I-2025. Margin bunga bersih (NIM) BTN juga meningkat 139 basis poin menjadi 4,4 persen.

“Atas pencapaian tersebut, BTN berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,7 triliun pada akhir semester I-2025, bertumbuh double digit sebesar 13,6 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,5 triliun,” ungkap Nixon.

Penguatan Dana Pihak Ketiga dan Digitalisasi

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), BTN mencatat pertumbuhan 11,2 persen yoy menjadi Rp406,38 triliun pada semester I-2025. Pencapaian ini sejalan dengan strategi memperkuat pendanaan, khususnya dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) dari nasabah ritel dan institusi.

Pertumbuhan dana murah juga didukung oleh peningkatan pengguna aplikasi Bale by BTN. Hingga akhir semester I-2025, jumlah pengguna aplikasi mencapai 2,7 juta, naik 68,8 persen yoy dibandingkan 1,6 juta pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, jumlah transaksi di aplikasi tersebut telah menembus 931,5 juta dengan total nilai Rp43,1 triliun sepanjang paruh pertama 2025.

BTN meyakini upaya transformasi digital melalui Bale by BTN akan terus menjadi mesin pertumbuhan DPK sekaligus memperluas jangkauan layanan kepada nasabah.

Terkini

Program Bulog Jamin Beras Murah Terdistribusi ke Masyarakat

Jumat, 12 September 2025 | 16:04:02 WIB

Infinix Zero Ultra Hadirkan Inovasi Smartphone Kelas Premium

Jumat, 12 September 2025 | 16:03:58 WIB

Redmi 15R Hadirkan Performa Tangguh dan Harga Kompetitif

Jumat, 12 September 2025 | 16:03:57 WIB

OPPO Find X9 Series Hadir Dengan Baterai Besar Tahan Lama

Jumat, 12 September 2025 | 16:03:56 WIB